Belajar Menulis Artikel yang Ramah Pengunjung Untuk Pemula - Nino Artikel

Belajar Menulis Artikel yang Ramah Pengunjung Untuk Pemula

Apakah penting belajar menulis artikel yang ramah bagi pengunjung blog? Apakah anda sependapat dengan ideologi user experience versi saya? Menulis artikel bukan hanya soal isi, karena isi yang sederhana sekalipun bisa dibungkus menjadi tulisan yang unik dan menarik. Menulis lah dengan hati dan lebih hati-hati agar sampai ke hati. Silakan anda baca dan pahami contoh tulisan di bawah ini.

Bagaimana kabarnya? Apakah masih frustrasi dengan perkembangan situs yang anda kelola? Situs anda tak kunjung meningkat dan sepertinya mengalami hambatan. Tenang, anda tak sendiri, ada banyak penulis artikel mengalami dan merasakan hal serupa. Ini adalah masalah kita semua, menyelesaikan masalah anda berarti menyelesaikan masalah saya juga.

Konsistensi menulis artikel di blog akan menghantarkan anda menjadi penulis artikel blog paling berbakat. Potensi anda bisa meningkat, mungkin di kemudian hari anda akan lebih populer dibandingkan blogger yang lebih dulu populer.

Izinkan saya untuk berbagi sedikit pengetahuan, kita akan belajar bersama disini agar pengunjung blog merasa nyaman, merasa dihargai dan merasa di istimewa kan dengan fokus pada solusi yang tengah dihadapi oleh pengunjung atau pembaca artikel di blog kita.
Menulis Artikel yang Ramah Pengunjung
Artikel yang Ramah Pengunjung Fokus Pada Solusi
Apa perasaan anda setelah membaca kalimat di paragraf atas? Apakah anda merasa saya gurui, merasa direndahkan atau mungkin ada rasa ingin mengumpat saya dengan kalimat "narsis, sok paling cerdas, dan jumawa? Mudah-mudahan tidak. Hehe..

Cara Menulis Artikel yang Ramah Pengunjung

Lalu bagaimana cara membuat pengunjung blog/website merasa lebih nyaman dengan sosok guru non formal dan imajiner? Beberapa tips singkat tentang user experience versi modern ini ada 3 bagian/point, yakni sebagai berikut.

1. Gunakan kata bantu kita

Penggunaan kata "anda" pada bagian kalimat yang tidak tepat dapat memberikan kesan merasa digurui. Sebaiknya, ganti kata "anda" menjadi kata "kita" agar pembaca merasa penulis tidak sedang menasehati orang lain, tapi menasehati diri sendiri juga. Konsep ini bukan hanya tentang kalimat aktif dan pasif.

Penulis yang memberikan kosakata atau struktur kalimat lembut dan dibarengi beberapa kalimat tegas pada posisi tepat, nantinya akan melahirkan tulisan yang enak di rasa. Bangun lah emosi pembaca, namun pastikan jenis emosi itu bukan mengarah ke penulis.

2. Gunakan kalimat sindiran tak langsung

Apakah ada orang atau mungkin anda sebagai pembaca yang ingin diberi label sebagai manusia paling salah atau bagian dari kelompok pendosa dibidang nya? Emosi negatif pasti muncul jika tidak disampaikan dengan bahasa persuasif, terlebih ada tambahan pembanding, bisa saja perasan anda akan mulai terganggu.

Contoh sindiran langsung; Anda itu terlalu polos sehingga mudah percaya dengan penulis lain mengenai tutorial kuno praktik belajar SEO. Itu kesalahan besar anda, coba anda renungkan sejenak, jangan-jangan perkembangan situs anda tak lebih baik dibandingkan dengan situs milik saya yang baru 6 bulan ini.

Sindiran tak langsung; Belajar ilmu SEO Website yang keliru hampir dialami semua penulis artikel blog, terlebih bagi pemula yang memiliki banyak keterbatasan untuk melakukan filter informasi. Beberapa materi kadaluarsa tentang SEO telah beredar luas dikalangan para blogger, jangan-jangan saat ini anda ada pada titik dimana situs sulit berkembang karena hal itu.

Catatan: Mungkin kita berpikir lebih mudah mengarahkan orang lain dengan sindiran langsung. Sebelum keyakinan itu semakin mengakar, coba bayangkan bagaimana perasaan kita saat ada di posisi mereka.

Walaupun apa yang orang katakan tentang diri kita itu tepat, namun tetap saja kita tidak ingin direndahkan baik secara fisik maupun psikis.

Ini tentang insting dasar manusia, bukan tentang siapa yang merasa lebih tahu berhak memberikan suara menggelegar agar orang lain mengerti, memahami, dan terbangun dari mimpi manis yang menyesatkan.

3. Posisi kan diri kita sebagai pembaca

Bagaimana perasaan anda saat membaca status super percaya diri dan jumawa di media sosial? Apakah anda merasa kesal, ter-tantang atau mungkin ingin membuktikan bahwa mereka tidak ada apa apanya dibandingkan dengan anda? Itu lah bagian dari insting dasar manusia.

Anda dan saya tidak sama, kita beda. Tapi kita sangat mirip karakteristik nya, karena kita satu spesies. Hal tersebut digambarkan saat kita pertama kali lahir ke dunia dengan tangisan.

Apakah anda tidak suka direndahkan, anda tidak suka digurui oleh orang yang belum anda tahu, anda tidak suka dimanfaatkan, anda tidak suka di pandang sebelah mata dan masih banyak lagi. Apakah betul begitu?

Naluri dasar manusia selalu sama dan melekat hingga nafas terpisah dengan badan. Setinggi atau serendah apa pun tingkat pendidikan seseorang, pada dasarnya cara menerima dan menolak nasehat dari orang lain selalu mirip bahkan sama.

Kesimpulan

Jadikan media blogging sebagai cara berbagai ilmu tanpa membuat orang lain merasa digurui. Ajak mereka belajar bersama! Mereka tahu sedang belajar dan menimba ilmu, tapi bukan berarti kalimat dari awal hingga akhir memberi gambaran kepada mereka seolah kita sedang menepuk dada.

Jangan hanya menggunakan kalimat penghibur lalu melupakan penegasan di artikel, karena anda perlu melakukan kolaborasi untuk kedua hal tersebut. Jika ada ide atau gagasan, silakan tulis pesan di kolom komentar yang tersedia mengenai posting artikel ini.

Suka dengan blog ini? Subscribe dan dapatkan artikel terbaru lainnya langsung ke email anda:

21 Responses to "Belajar Menulis Artikel yang Ramah Pengunjung Untuk Pemula"

  1. Sebagus apapun artikelmu tapi kalo fontnya kecil di ponsel 5,5 inci mataku jadi sakit, akhirnya cuma baca subtitle karena jelas besar dan pada akhirnya kabur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oke mbak terima kasih, kritik di tampung. Dikesempatan berikutnya jenis font akan disesuaikan untuk pembaca yang lebih nyaman sama yang gede-gede. Hehe..

      Hapus
    2. Sudah saya perbaiki mbak. Jenis font awalnya mau saya rubah ke verdana, tapi urung. Saya hanya merubah PX teks halaman dari 14 ke 16Px. Mudah-mudahan bisa lebih nyaman dibaca. Trims.

      Hapus
    3. Lumayan udah kece, semoga ga ada pembaca yang buru2 kabur lagi gara2 sakit mata.

      Hapus
    4. Haha siap siap, terima kasih mbak sudah mau berkunjung.

      Hapus
  2. Saya banyak menemukan pencerahan disini mas, tentang bagaimana cara bertutur kata yg indah yang bisa di padukan dalam isi artikel

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, semoga sedikit ulasan di atas bisa kita jadikan alarm dalam diri. Happy Blogging. :)

      Hapus
  3. kalian,anda,kita,saya dan kamu.semoga bisa menjadi contoh yang baik dan juga guru yang baik semuanya heheheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, semoga kita menjadi diri sendiri yang lebih baik dari waktu ke waktu.

      Hapus
  4. Makasih pencerahannya kang Nino, Jujur sebagai pemblajar saya lebih suka baca seperti ini dari pada kebanyakan anda anda gitu, enak yang kita kita kita. Btw punyaku ramah apa ngak ya ? . hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Punya mas Jun sudah cukup ramah dan jos hehe.. Paling jos dibagian kata dan kalimat yang ringan dengan kombinasi guyonan, tapi jangan sampai berlebihan. Ada sedikit hal atau bagian yang perlu di pertimbangkan untuk tidak terlalu banyak menggunakan bahasa daerah mas, karena tidak semua target pembaca mas Jun itu paham. Alih-alih pembaca mengerti dan ikut tertawa riang, mereka justru berpikir keras untuk menafsirkan. Hehe.. Saran ini dikecualikan untuk situs dengan target khusus (skala kecil).

      Hapus
  5. buat blogger pemula sebaiknya mengelola berapa blog dulu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk blogger pemula, sebaiknya buat blog satu saja dan fokus membangun satu blog yang dikelola tersebut.

      Hapus
  6. Ikut sinau, Mas Nino. Masih ada tempat, kan, ya buat nubie blogger? Di atas saya itu pertanyaannya relevan banget buat saya, tentang jumlah blog buat pemula. Saya juga ingin fokus satu saja. Cuma, saya termasuk yang sudah terlanjur membuat blog lebih dari satu, karena terus terang masih coba-coba ukur niche apa yang paling cocok buat saya. Lebih tepatnya, kalau boleh disebut keterampilan, niche apa yang kira-kira tulisan saya tidak sok tahu buat pembaca. Passion saya sebetulnya di pendidikan anak usia dini. Tapi, saya juga coba menulis tentang dunia tulis menulis dan sedikit pengetahuan tentang Bahasa Inggris. Alhamdulillah, semua blog saya masih menyuruh saya untuk lebih giat lagi belajar, alias belum ada yang perform well. Mohon sarannya Mas Nino. Terimakasih.
    Tabik.
    Yanto Musthofa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertanyaan yang bagus pak, saran yang akan saya bagikan ini cukup optimal dan ini beberapa sudut pandang saya bisa jadi sedikit banyak terpengaruh oleh para senior di dunia blogging atau para IMers (webmasters). Saran terbaik nya adalah sebagai berikut:

      Untuk menentukan niche market potensial pada situs web atau blog perlukah menggunakan banyak situs? Jawabannya relatif, bergantung pada kemampuan owner situs, mulai dari waktu, energi dan materi. Seperti yang sama-sama kita tahu, modal mengelola dan membangun situs tiap blogger memiliki kesanggupan/kemampuan yang berbeda-beda kadar nya.

      Dengan cara banyak membangun banyak situs web atau blog, berarti kita banyak memakan waktu, pikiran, energi dan semacamnya untuk menciptakan otoritas dan kredibilitas situs di mata pengguna serta SERPs.

      Yang sebaiknya kita lakukan adalah mengelola dan membangun satu situs web/blog, karena dengan berjalannya waktu, satu situs tersebut nantinya akan menampilkan analisis kategori konten artikel mana saja yang potensial, dominan, dan memiliki target sesuai ekspektasi. Terima kasih sudah berkunjung dan semoga membantu.

      Hapus
    2. Terimakasih, Mas Nino, atas advisnya. Mudah-mudahan saya bisa segera memilih dan istiqamah di satu jalur saja.

      Hapus
    3. Oke sama-sama pak. Lebih baik membuat blog atau membangun satu blog dengan banyak kategori yang nantinya di analisis untuk membangun blog baru.

      Hapus
  7. Oh, iya. Lupa permisi. Salam kenal, Mas Nino.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oke pak Yanto Musthofa salam kenal kembali. Pertanyaan nya sudah saya jawab di komentar atas. Oh iya, kita sama kok pak, saya juga blogger pemula, makanya tulisan saya dominan untuk para pemula. :)

      Hapus
  8. Keknya gak enak deh om klo disindir tdk langsung lebih enaknya apa yah?? Tp disindir oleh om nino gak papalah hehhehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebetulnya saya gak nyingung satu orang atau beberapa kelompok aja mas. Saya nyingung semua kelompok termasuk diri saya sendiri yang kadang terlalu berlebih-lebihan rasa percaya dirinya. Karena over PD itu bahaya, tanpa sadar bisa mengecilkan semua orang, karena ada unsur sombong dan merasa paling oke sendiri. Hehe..

      Hapus

Silakan tulis komentar sesuai dengan pembahasan. Dilarang spam komentar dan menyertakan link aktif.