Cerita Nyata Mengharukan Ditinggal Istri Untuk Selamanya - Nino Artikel

Cerita Nyata Mengharukan Ditinggal Istri Untuk Selamanya

Sudah lama saya tidak mempublikasikan kisah nyata di blog ninoartikel.com karena sesuatu dan lain hal. Kali ini admin akan berbagi cerita nyata mengharukan tentang seorang guru sekaligus seorang suami yang ditinggal istri untuk selamanya dalam situasi dan kondisi yang membuat ia sangat terpukul. Ia terpukul karena tak menduga Tuhan memberikan jalan kehidupan yang tak sejalan dengan harapan dan impiannya. Cerita nyata mengharukan ini sudah mendapatkan izin publikasi dari yang bersangkutan.

Cerita nyata mengharukan tentang kematian yang tragis berikut ini menceritakan tentang perjuangan seorang Guru Honorer hingga akhirnya berhasil menjadi seorang PNS, namun setelah kemudahan tersebut ia raih, justru orang yang ia sayangi meninggal dunia, padahal apa yang ia raih dan ia perjuangkan itu untuk istrinya.

Kisah Mengharukan Ditinggal Istri Tercinta

Sebut saja aku Cheydric (nama anak ku). Aku akan bercerita tentang kisah nyata yang benar-benar terjadi dan aku alami dalam hidup. Awal cerita, aku dikenal kan dengan seorang wanita sekitar tahun 2009, wanita tersebut sangat cantik dan nyaris sempurna menurut ku. Orang yang mengenal kan ku dengannya adalah adik laki-laki yang sekarang menjadi adik ipar ku.

Perkenalan ku melalui pesan singkat (SMS), berlanjut ke Telepon dan Alhamdulillah, akhirnya aku menikah dengannya.

Kami tidak membutuhkan waktu yang lama untuk saling mengenal satu sama lain, karena dari awal perkenalan kami melandasi hubungan dengan kejujuran dan keterbukaan, sehingga kami hanya membutuhkan waktu selama 4 bulan saja untuk bisa saling mengenal dan menuju ke pelaminan.

Setelah menikah, awal perjuangan kami dimulai. Aku selalu berjuang untuk membahagiakan istri ku. Perlu sahabat tau, ketika menikah dengannya, aku hanya seorang guru Sukwan (honorer) yang penghasilannya sekedar untuk biaya transport sehari-hari saja.

Namun kondisi seperti itu tidak membuat aku minder dan patah semangat untuk membahagiakan istri tercinta. Perjuangan keras ku lakukan karena aku ingin ia memiliki kehidupan yang lebih layak.

Aku memulai perjuangan dengan cara membuka les privat (home visit). Hari demi hari aku jalani dengan penuh semangat, aku berangkat pagi pulang malam sekitar pukul 21:00 demi istri tercinta. Apa yang aku jalani terasa ringan, karena aku menjalani semuanya dengan tulus dan ikhlas.

Satu tahun pernikahan, kami dikaruniai seorang anak perempuan yang cantik jelita, ikatan tali pernikahan ku dengannya pun semakin harmonis walaupun kehidupan kami penuh dengan kekurangan. Istri ku selalu mendukung langkah dan niat baik ku, ia selalu sabar dan tabah menghadapi kehidupan yang serba kekurangan.
Cerita Nyata Mengharukan Ditinggal Istri Untuk Selamanya
Penghasilan ku dari bekerja tersebut, jauh dari kata cukup. Jangan kan menabung, untuk membeli susu anak saja kadang kurang. Situasi dan kondisi seperti itu sering membuat aku tidak bekerja karena kendaraan tak ter isi bensin.

Salah satu cara ku agar hidup tetap berjalan dengan baik, aku meminta bantuan dengan cara berhutang (mencari pinjaman) ke orang lain dan terkadang dibantu keluarga, itu pun sebetulnya tidak cukup menutup kebutuhan hidup kami.

Aku dan istri ku selalu sabar dan ikhlas menjalani hidup yang terasa sulit, tak lupa juga kami selalu berusaha dan berdoa kepada Allah agar kesulitan yang kami alami berubah menjadi kemudahan dikemudian hari atau minimal nasib rumah tangga kami berubah menjadi lebih baik dari hari ke hari.

Kehidupan yang menghimpit dan sulit tersebut kami alami sekitar 3 tahun lamanya, hingga pada tahun 2014 berkat perjuangan dan do'a, Alhamdulillah aku diberi kepercayaan (amanah) menjadi Guru PNS secara murni tanpa mengeluarkan uang sedikit pun.

Dengan perubahan status dari Guru Honorer (Sukwan) ke Guru PNS, maka kehidupan kami pun ikut berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kehidupan kami berangsur membaik dan menjadi layak seperti Guru PNS pada umumnya.

Setelah aku merasa cukup, maka aku sarankan istri ku untuk melepas KB (kontrasepsi) agar bertambah lagi anggota keluarga kami, mumpung kami masih muda pikir ku.

Setelah program kontrasepsi ia lepas, seminggu kemudian istri ku positif hamil. Kebahagiaan kami makin terasa dan semakin kami syukuri nikmat yang diberikan oleh Tuhan. Kami amat sangat bersyukur, karena begitu luar biasa Tuhan memberikan jalan kemudahan untuk keluarga kami.

Selama istri ku mengandung, aku selalu memanjakan istri ku, hingga usia kandungan berusia 9 bulan. Aku memutuskan untuk USG (ultrasonografi) agar kami mengetahui jenis kelamin si jabang bayi, jadi nantinya kami lebih mudah menyiapkan segala sesuatunya pikir ku.

Ketika istri ku di USG kebetulan sedang sakit batuk, sehingga aku meminta obat batuk untuk orang hamil agar aman bagi istri dan anak ku di dalam kandungan. Entah mengapa obat batuk tersebut berlebihan (over) dan berdampak ke Jantung, sehingga istri ku meninggal dunia setelah melahirkan.

Sebelum Istriku Meninggal Dunia

Sebelum meninggal dunia, aku sempat membawanya ke 4 Rumah Sakit (RS) yang berbeda-beda supaya istri ku bisa lekas sembuh atau pulih kesehatannya seperti sedia kala. Sebelum melahirkan ia di rawat selama 6 hari. Setelah ia dinyatakan sembuh dan bisa pulang ke rumah, kami pun pulang.

Kurang lebih 1 minggu dari itu alhamdulillah istri ku melahirkan dengan normal di salah satu RS (rumah sakit) setelah menjalani rawat inap selama 1 minggu. Setelah pertengahan bulan Mei, kurang lebih 3 bulan dari sana, istri ku tidak sadarkan diri (pingsan) di kamar.

Kejadian tersebut berbarengan ketika aku melaksanakan Pra Jabatan di BKDD Ciamis. Melihat istri ku pingsan tidak sadarkan diri, keluarga ku kaget dan membawa istri ku ke Rumah Sakit (RS) untuk diperiksa.

Istri ku tidak sadarkan diri selama 2 hari, aku hanya bisa menangis dan berdoa dari kejauhan, karena aku sedang ada kewajiban yang tak bisa ditinggalkan. Setelah pelatihan selesai ia masih dirawat di Rumah Sakit (RS) dengan kondisi yang sama atau belum ada perubahan positif terkait kesehatannya.

Akhirnya aku mengambil keputusan pulang paksa dan mengikuti saran untuk membawa istri ku ke salah satu RS di daerah Tasik, karena di sana ada Dokter Spesialis Jantung.
Cerita Nyata Mengharukan Ditinggal Istri Untuk Selamanya
Setelah di rawat di sana selama seminggu, alhamdulillah hasilnya memuaskan karena istri ku dinyatakan sembuh, bisa jalan dan ngobrol. Akhirnya kami di izinkan pulang dengan ketentuan harus kontrol setiap bulannya tidak boleh ter-putus. Kami pun pulang dengan harapan bisa sembuh total.

Setiap bulan kami kontrol sesuai dengan saran dokter dan pada akhirnya istri ku dinyatakan 80% sembuh. Namun, tepat tanggal 27 juli 2016 istri ku meninggal dunia ketika sedang tidur dalam pelukan, tepat jam 2 pagi di hari Senin.

Itu lah cerita nyata mengharukan seorang suami ditinggal istri untuk selamanya yang bisa admin bagikan untuk Anda. Semoga, cerita mengharukan tersebut dapat Anda ambil hikmahnya. Sekian dan Terima kasih.

Suka dengan blog ini? Subscribe dan dapatkan artikel terbaru lainnya langsung ke email anda:

8 Responses to "Cerita Nyata Mengharukan Ditinggal Istri Untuk Selamanya"

  1. duh merinding dan hampir nangis saya bacanya, yang patut di ambil dari cerita ini adalah rasa sayang seorang suami terhadap istrinya, sungguh sangat mengharukan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama, saya juga terharu. Demi istrinya dia rela kerja pagi pulang malam, setelah punya anak pun kesulitan hidup tak kunjung usai. Eh pas kehidupan agak membaik, orang yang bisa dikatakan salah satu penyemangat mengais rejeki malah di panggil sang pencipta.

      Yang punya cerita kemungkinan nangis kalau baca lagi, soalnya kemaren baru saya kasih tau ceritanya sudah jadi dan sudah saya publikasikan di situs ini.

      Hapus
  2. Duhh,,,..sedih banget bacanya yah..mas..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ceritanya sedih. Semoga keluarga yang ditinggalkan bisa ikhlas dan mendapatkan jalan terbaik. Aamiin.

      Hapus
  3. Adus sedih bangat itu bg. Ga kebayang perasaan yang sangat terluka saat cinta tumbuh mekar. Somoga almarhumah di terima di aisiNya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Betul, memang bikin sedih ceritanya.

      Hapus
  4. Saya baru mengalaminya... Sama seperti artikel di atas..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang sabar ya mas, semoga tabah dan ikhlas.

      Hapus

Silakan tulis komentar sesuai dengan pembahasan. Dilarang spam komentar dan menyertakan link aktif.