Menjadi Penulis Artikel Perlu Bakat! Benarkah? - Nino Artikel

Menjadi Penulis Artikel Perlu Bakat! Benarkah?

Menghasilkan tulisan yang padat berisi, enak dibaca, dan tidak membosankan merupakan suatu pencapaian yang teknis nya bisa dipelajari oleh siapapun. Mungkin sebagian orang berpikir bahwa kemampuan menulis ada kaitannya dengan bakat, namun hal ini tak sepenuhnya benar.
Menjadi Penulis Artikel Perlu Bakat! Benarkah?
Menulis Artikel Perlu Bakat
Meskipun anda seorang pemula dalam dunia kepenulisan, tak serta merta dijadikan sebagai alasan untuk tidak menulis, apalagi sampai melakukan hal culas seperti copy paste artikel orang lain atau membangun situs hasil plagiat.
Mau sampai kapan melakukan copy paste artikel baik secara manual dan otomatis?!
Pengalaman Adalah Guru Terbaik

Pemupukan pengalaman dan kemauan untuk belajar dari kesalahan tentunya akan sangat membantu terbentuknya kesempurnaan (perfection) dari hasil karya tulis yang anda hasilkan.

Hal pertama yang bisa anda lakukan untuk mulai menulis tentu saja menentukan tema atau pembahasan.
Penentuan ide tulisan menjadi suatu 'hal utama' dari kegiatan tulis menulis konten artikel.
Tulisan yang hambar menandakan bahwa main idea atau gagasan pokok tidak ditemukan, sebagaimana yang saya jelaskan di 12 cara membuat artikel yang berkualitas untuk pemula.

Setelah topik ditemukan, jangan lupa menunjang nya dengan data-data pendukung yang membuat penyampaian topik lebih berbobot, karena data-data pendukung akan membuat topik artikel menjadi lebih terpercaya.

Setelah main idea dan informasi penunjang dikumpulkan, mulailah menulis, tak peduli berbakat atau pun tidak anda dalam hal penulisan artikel.

Cara termudah untuk tidak membebani sesi berlatih menulis tentu saja dengan menentukan topik ringan seputar hobi anda misalnya, lalu mulailah mendeskripsikan rangkaian kegiatan yang menjadi hobi anda tersebut.

Bagi pemula, disarankan untuk menentukan topik seputar hal-hal yang disenangi lebih dulu, karena ide dapat mengalir kalau anda membuat tulisan yang anda sukai.

Penutup

Setelah anda mahir membuat narasi pada artikel, mulailah meningkatkan kemampuan menulis artikel ke level penentuan topik yang lebih berat.

Bisa jadi anda adalah generasi penerus untuk menggantikan para penulis artikel yang anda anggap berbakat. Semoga artikel ini dapat diambil sisi positifnya. Terima kasih.

Suka dengan blog ini? Subscribe dan dapatkan artikel terbaru lainnya langsung ke email anda:

12 Responses to "Menjadi Penulis Artikel Perlu Bakat! Benarkah?"

  1. Setuju mas, karena menulis sebenarnya sebuah keterampilan yang bisa dilatih. Dengan latihan dan membaca maka keterampilan menulis pun sedikit-demisedikit akan bertambah baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat mas. Apapun jenis keterampilan manusia, bahan mentah nya adalah potensi. Kesemua jenis potensi, itu ada pada diri manusia. Tinggal manusia nya aja mau milih potensi mana yang paling disukai untuk digali dan dikembangkan.

      Rumus pertama yang terpenting suka dulu, kalau udah ada rasa suka/gemar, kita pasti bisa menggali potensi yang kita inginkan cepat atau lambat.

      Hapus
  2. betul tuh gan, dengan banyak latihan akan menambah pengalaman kita dalam menulis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups, kita semua yang awalnya tidak bisa pada akhirnya menjadi bisa karena terbiasa.

      Hapus
  3. Yang disebut bakat, gamblangnya adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Melekat secara genetik. Misalnya begitu lahir ke dunia, seorang bayi langsung minta mimik cucu. Itu tanpa dipelajari. Sudah refleks

    Nah adakah bayi yang begitu lahir langsung pandai menulis? Untuk bisa membaca saja, mereka diajari dulu di sekolah. Apalagi menulis.

    Jadi menulis itu 220% bukanlah sebuah bakat. Tapi sesuatu yang dipelajari kemudian. Maka yang menjadi pertanyaan untuk para Blogger adalah: "Ingin pandai menulis? Atau ingin jago copas?" hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha.. Copas artikel adalah bagian dari belajar, walaupun kurang tepat, semoga para pelaku nggak kelamaan belajar dengan cara copas artikel bulat-bulat.

      Perihal bakat, tepat mas saya sepakat, karena nggak mungkin ada bayi langsung bisa nulis artikel. Menjadi penulis artikel bisa dilakukan siapapun juga selama ada kemauan dan tekat yang kuat.

      Hapus
  4. Menurutku, siapapun sebenarnya bisa jadi seorang penulis asalkan ... mau terus belajar mengasah keterampilannya agar apa yang dimaksud di benak penulis bisa tertuang di kalimat artikel mudah dimengerti dan enak diikuti pembacanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mas, intinya mau mencoba lagi dan lagi. Di tahap awal belajar menulis artikel biasanya hadil kurang maksimal, yang terpenting tetap menulis, semangat, dan tetap percaya diri walaupun hasil tulisan kurang mendapatkan respon positif.

      Kata bijak hari ini "menulis tak harus sempurna, karena kesempurnaan lahir dari keping-keping ketidak sempurnaan". :)

      Hapus
  5. Bakat manusia itu semuanya sama...hanya waktu, peristiwa, lingkungan, didikan orang tualah yang membuat berbeda. Bukankah tangan manusia semua sama-sama memiliki bakat untuk memegang? Yang penting adalah usaha kita untuk selalu mensyukuri anugerah Tuhan setiap saat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Josss.. Betul banget mas, karena Tuhan mengubah alur hidup (nasip) manusia, bergantung pada usaha manusia itu sendiri. Kalau sudah lebih baik (bakat didapat), segera bersyukur, kalau gagal dicoba lagi!

      Bakat adalah sesuatu yang awalnya nggak ada, menjadi ada karena banyak faktor, bisa karena pergaulan, lingkungan, minat, usaha dll.

      Hapus
  6. Gimana mau rajin nulis, bikin blog aja masih acakadul hixz... hixz....aku pengen berbakat seperti sampean. Ajari dong master

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi penulis nggak perlu bakat sob, yg diperlukan itu cuma suka atau menyukai kegiatan tulis menulis. Soal rajin itu soal lain, yg nggak berbakat bahkan bisa lebih rajin daripada yg berbakat, krn rajin atau nggak rajin tergantung keinginan dan tekat.

      Hapus

Silakan tulis komentar sesuai dengan pembahasan. Dilarang spam komentar dan menyertakan link aktif.